
El Rumi vs Jefri Nichol di ring tinju dimulai pada november 2023. Saat itu, Jefri Nichol secara terbuka menantang El Rumi untuk bertanding di ajang Superstar Knockout Vol. 1. Tantangan ini bukan sekadar untuk hiburan, melainkan sebagai ajang pembuktian. Sebelumnya, Jefri kerap mendapat komentar bahwa kemenangannya datang dari duel dengan lawan fisik lebih kecil. Dengan menghadapi ElâÂÂyang unggul sekitar 11 cm dan berpostur lebih besarâÂÂia berharap bisa membungkam keraguan tersebut.
El menerima tantangan itu sebagai kesempatan menunjukkan kemampuan tinjunya di hadapan penonton yang lebih luas. Pertarungan pertama akhirnya digelar pada November 2023 dan berlangsung sengit selama empat ronde penuh. Keputusan akhir juri memberikan kemenangan angka untuk El Rumi dengan skor 38âÂÂ38, 39âÂÂ37, dan 39âÂÂ37.
Meski sah secara aturan, keputusan wasit terhaddap duel tinju El Rumi vs Jefri NicholÃÂ tersebut langsung memicu perdebatan. Banyak yang menilai jalannya laga terlalu seimbang untuk menghasilkan pemenang yang jelas, apalagi dengan selisih skor tipis. Pendukung Jefri berpendapat ia layak mendapat hasil imbang, sementara pihak lain menilai El memang unggul. Bahkan, di media sosial muncul komentar sumbang, mulai dari tuduhan wasit berat sebelah hingga spekulasi soal keputusan juri. Jefri sendiri sempat menyiratkan bahwa ia belum benar-benar kalah karena tidak pernah terjatuh di ring. Ketegangan yang tercipta usai laga pertama inilah yang akhirnya membawa keduanya kembali ke ring untuk sebuah rematch yang banyak dinantikan.
Rematch 2025: El Rumi vs Jefri Nichol, Pertaruhan Harga Diri dan Reputasi

Dua tahun berselang, tepatnya pada 9 Agustus 2025, rematch duel tinju El Rumi vs Jefri Nichol yang dinanti akhirnya terwujud di ajang Superstar Knockout Vol. 3 di Jakarta Convention Center. Kali ini, taruhannya lebih tinggi: sabuk Indonesian Cruiserweight Championship (ICB) .àHal ini memicu antusias publik yang tentunya berharap duel akan berlangsung sengit seperti sebelumnyaâÂÂatau bahkan lebih intens. Namunàsiapa sangka, yang terjadi justru sebaliknya. Pertandingan tidak sampai 1 ronde, hanya berlangsung 38 detik.
Kenapa Rematch El Rumi vs Jefri NicholÃÂ Hanya Berlangsung 38 Detik?

RematchÃÂ El Rumi vs Jefri Nichol di ajang Superstar Knockout Vol. 3 sempat dinanti banyak penggemar tinju dan publik umum. Namun, pertarungan yang diharapkan seru ini berakhir sangat singkat, hanya 38 detik sejak bel pertama dibunyikan. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi hingga pertandingan harus dihentikan secepat itu?
Begitu bel berbunyi, El Rumi langsung mengambil inisiatif menyerang dengan agresif. Memanfaatkan keunggulan jangkauan dan kecepatan, El berhasil mendaratkan beberapa pukulan akurat ke arah Jefri Nichol. Salah satu pukulan tersebut menyebabkan Jefri kehilangan keseimbangan dan terlihat kesulitan mempertahankan posisi.
Wasit segera menghentikan pertarungan sebelum ronde pertama berakhir karena Jefri dinilai tidak melakukan perlawanan, selama mendapat lebih dari 10 kali pukulan dari El Rumi. Belakangan terungkap bahwa Jefri mengalami dislokasi bahu kiri pada saat menerima pukulan. Hal ini membuatnya tidak bisa mengangkat tangan dengan sempurna dan bertahan secara efektif.
Dalam tinju profesional, keselamatan petinju adalah prioritas utama. Oleh karena itu, wasit berhak menghentikan pertandingan jika petinju dinilai tidak dalam kondisi aman untuk melanjutkan, meskipun ia belum terjatuh secara KO. Keputusan ini disebut sebagai Technical Knockout (TKO), yaitu kemenangan diberikan atas dasar alasan teknis keselamatan.
Singkatnya, meski hanya berlangsung 38 detik, pertandingan ini mencerminkan betapa cepat dan tak terduganya dunia tinju profesional. Keputusan wasit menghentikan laga adalah langkah tepat demi menjaga keselamatan petinju. Baik El Rumi maupun Jefri Nichol menunjukkan keberanian dan sportivitas yang patut diapresiasi dalam duel ini.
Aturan TKO dalam Tinju

Buat yang belum familiar dengan aturan TKO dalam tinju. Berikut adalah penjelasan singkat tentang TKO:
- TKO (Technical Knockout) terjadi ketika wasit menghentikan pertandingan karena salah satu petinju dianggap tidak bisa bertahan atau jika dilanjutkan berisiko cedera serius.
- TKO bisa diputuskan setelah knockdown (petinju jatuh) atau setelah menerima pukulan beruntun yang membahayakan.
- Dalam banyak organisasi tinju, keselamatan petinju menjadi prioritas utama. Bahkan jika penonton merasa petinju masih sanggup, keputusan akhir ada di tangan wasit dan tim medis.
- TKO berbeda dari KO (Knockout), yang terjadi ketika petinju benar-benar tidak mampu bangun sebelum hitungan ke-10.
Perspektif dari Kedua Pihak

Meski hasilnya tak sepenuhnya memenuhi ekspektasi publik, baik El Rumi maupun Jefri Nichol tetap menunjukkan sikap saling menghargai usai laga. El menyebut kemenangan ini sebagai bukti sportivitas, tanpa merasa dirinya lebih unggul secara pribadi dari Jefri, terbukti seusai pertandingan, El langsung memeluk Jefri tanpa gesture kesombongan. Sementara itu, Jefri mengakui keunggulan lawan dan meminta maaf kepada penonton karena pertarungan berakhir singkat, sehingga mungkin belum memenuhi harapan banyak orang, lewat instagram story-nya.
Menghargai Proses, Bukan Hanya Hasil

Rematch el Rumi vs Jefri Nichol ini memang berakhir anti-klimaks yang mungkin mengecewakan bagi banyak penonton, namun ada pelajaran yang bisa diambil. Tinju bukan hanya soal adu fisik, tapi juga soal strategi, mental, dan faktor teknis yang tak selalu bisa diprediksi. Keputusan wasit menghentikan laga adalah bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan atletâÂÂdan itu adalah hal yang tidak bisa ditawar.
Kita patut memberi selamat kepada El Rumi atas kemenangan dan gelarnya, serta mengapresiasi Jefri Nichol yang berani kembali naik ring menghadapi lawan tangguh. Siapa tahu, di masa depan, keduanya kembali bertemu dengan cerita yang berbeda. Bagaimana menurut kalian?












Comments (0)